Akan terasa begitu indah dan romantis saat hubungan asmara berjalan dengan lancar dan mulus. Tapi hal ini akan terjadi sebaliknya jika hubungan asmara yang sudah selama ini kita jalani harus berhenti, bubar, dan putus di tengah jalan dalam menuju bahtera cinta yang di impikan. Tentu kita akan sangat merasakan rasa galau yang begitu hebat karena rasa dari patah hati ini.
Saat putus cinta seperti itu, maka semua perasaan-perasaan asmara cinta romantis dengan seabrak rasa rindu akan sirna. Dan biasanya rasa sakit hati atau patah hati karena putus cinta tidak bisa sembuh dalam waktu singkat. Ini sangat tergantung dari ketegaran setiap individu yang mengalami putus cinta ini.
oleh: Dino Joy
Terasa di dada ini seperti gemetar
Tergetar hebat bak tersambar halilintar..
Saat telinga ini tertusuk kata putus yang terdengar
Serentak kurasakan hancur dan lemas terkapar..
Begitu mudahnya lisanmu berucap kata pisah
Setelah semuanya telah kita jalani dengan indah..
Setelah kita mulai menyusun arah
Kemana cinta kita akan melangkah..
Rasa sakit ini berimbas keseluruh tubuh
Mengikis dinding-dinding relung jiwa yang rapuh..
Tiada lagi kehangatan cinta yang kurengkuh
Menjauh ketempat yang tak bisa kutempuh..
Air mata ini telah kering sudah
Menetes membanjiri lubuk-lubuk hati yang terbelah..
Menghanyutkan bunga-bunga cinta yang merekah
Tenggelam dalam perasaan sedih dan resah..
Itulah puisi galau patah hati karena putus cinta yang bisa pujangga maya tuliskan untuk kesempatan kali ini. Terima kasih telah membaca, jangan lupa sobat baca juga puisi cinta selingkuh
.
Terima kasih atas puisi galau singkat yang bikin sedih ini karena patah hati. Memang yang namanya putus cinta mungkin semua orang akan pernah merasakannya di kehidupan ini. Dimana saat-saat yang begitu indah dan romantic harus berakhir dengan rasa sedih dan kecewa. Apalagi saat kita di khianati karena pacar kita selingkuh mungkin. Btw thank you for your poem...
BalasHapus@Ramdan: terima kasih telah berkunjung dan membaca puisi galau dengan tema patah hati karena putus cinta di blog ini.
Hapus