3 September 2016

test007

Bukan Puisi Tapi Untukmu oleh: Tamara Alifia Wardani

Spesial ditujukan untuk: Havidz

Sebetulnya aku tak ingin membuat tulisan receh macam puisi.
yang aku tulis dengan tangis malam ini.
namun sakit yang tak terbendung membuat jariku tak berhenti.
ingin meluapkan rasa di hati.

Mas..

sungguh aku pasti tetap kalah.
walau selalu mencintaimu dalam resah.
sungguh aku pasti tetap kalah.
walau air mata untukmu sudah sering tumpah.

sungguh aku pasti tetap kalah.
walau menjadikanmu prioritas, mengasihimu tanpa batas.

sesungguhnya aku tak ada apa apanya .
dibanding dia.
candaku membuatmu muak.
perhatianku membuatmu marah.
kau bilang aku suka bicara tanpa arah.

sesungguhnya aku tak ada apa apanya.
dibanding dia.
diriku hanya bisa kau cumbu, namun tak boleh dirindu.

sesungguhnya aku tak ada apa apanya.
dibanding dia.
yang bisa kulakukan hanya membuatmu tersenyum simpul. itupun kusambut dengan syukur.

sesungguhnya aku cemburu.
sampai kapan kamu harus jadi buruanku?.
yang sulit kutangkap dan kumiliki.

aku hanya ingin kamu jadi SATU.
dan akupun begitu dihatimu.
biar tak ada susah. tak ada rasa bersalah.
biar semua beban lekas lepas.

hidup cuma ada dua akhiran.
bahagia atau duka.
akhiri apa yang harus kita akhiri.
entah itu bahagia dengan kita bersama.
atau duka dengan kata berpisah.

jadikan bahagia itu syukur.
dan duka itu pembelajaran. . . . .


Puisi - puisi yang terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar