10 Juli 2017

test007

Kata kata Bijak Jeni

kata-bijak-jeni-kiriman-terbaru
Setelah sekian lama, akhirnya Pujangga Maya mendapatkan kiriman yang berisi kata kata bijak. Dan kali ini seorang yang bernama Jeni, yang juga sebelumnya telah mengirimkan puisi dibalik ketegaran hati. Dan inilah kata kata bijak jeni yang telah ia kirimkan. Untuk Jeni, terima kasih banyak atas kirimannya.

Gali Bakatmu

"Gali bakatmu sesuai keinginanmu, karena bakatmu awal dari keberhasilanmu".

"Dan carilah bakat lain dalam dirimu, sebab bakat yang lain bisa menjadi pelengkap dalam keberhasilan utamamu".

Berkarir Dari Hati

"Kita bebas mengawali karir dari mana saja, asal karirmu sesuai keinginanmu bukan dari orang-orang yang menekanmu".

Datang Dari Isyaratmu

"Rasa peduliku datang dari isyaratmu.
Satu titik rasa harumu membawaku kedalam rumus sederhanamu.
Karena sederhanamu membuatku terbawa kedalam semangat hidupmu".


Jangan menyimpang Dari Aturan

"Berani bertekad bukan berarti menyimpang dari aturan, tapi harus sesuai aturan karena tekad wujud dari keberanian".


Wadah Karaktermu

"Seanggun-anggunnya perempuan yang datang dari sekian banyaknya temanmu tidak bisa mengalahkan kebijaksanaanmu".

"Secantik-cantiknya perempuan yang datang dari sekian banyaknya sahabatmu tidak mampu mengalahkan tingginya sifat solehamu.
Karena bijak dan soleha sudah cukup menjadi wadah karaktermu.

Lahirkan Semangat Pada Diri Sendiri

"Hilangnya rasa semangat bukan tidak adanya dukungan dari orang lain, tapi hilangnya rasa semangat karena tidak adanya kemauan dan dukungan kepada diri sendiri".


Pantang Menyerah

"Hanya doa , kemauan dan kerja keras yang membantu kita untuk mencapai keberhasilan.
Tidak ada kerja keras yang menghasilkan kegagalan.
Yang gagal hanya orang yang menyerah dan mundur ketika menghadapi tantangan".


Penasehat dan Pemotivator Terbaik

"Penasehat paling terkesan adalah ibumu.
Pemotivator yang terbaik adalah ayahmu.
Maka jadikanlah mereka seseorang yang paling utama dalam keberhasilanmu.
Karena mereka adalah penyemangat dalam setiap titik keputusasaanmu".

. . . .


Puisi - puisi yang terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar