2 Desember 2015

test007

Titip Rindu Untuk Ibu Dan Ayah

ayah-bunda
Setelah kemarin menuliskan sajak kata nasehat, kini Syfha Syafanha menuliskan puisi ibu tentang perasaan rindu ibu dan ayahnya. Ayah dan Ibu adalah dua orang yang paling dekat di hati kita di dunia ini. Kecuali jika kita sudah dalam rumah tangga pernikahan sendiri, tentu dihati kita akan dekat juga dengan istri atau suami serta anak-anak kita.


Titip Rindu Untuk Ayah & Bunda
oleh: Syfha Syafanha al-Fatunnisa

Dua orang yang jauh dari pandanganku saat ini.
dua orang yang selalu menasehatiku ketika aku lupa.
dua orang yang takkan pernah tergantikan bagiku.
dua orang yang selalu mengajariku saat aku tak mengerti, juga dua orang yang aku sayang lebih dari indah..

mereka orang tuaku..
meski kadang ia memarahiku, tapi aku mengerti mereka lakukan itu karena salahku juga yang sulit di atur,,

mereka orang pertama yang mengenalkan aku tantang dunia hinga saat ini.

dari sosok bunda aku belajar sabar, tabah & juga kuat,
sabar ketika mengahadapi seorang anak yang sulit di atur
tabah ketika ia berjuang demi sibuah hati
kuat ketika ia menasehati namun di abaikan, kan tetapi beliau cukup kuat menyembunyikan air mata di balik nasehat, seolah-olah ia tak merasa terluka padahal ia adalah orang pertama yang merasakan sakit saat kita terluka

dari sosok ayah aku belajar tentang ketenangan juga pengertian
tenang saat ada masalah serius & masih ada kata ''BIARKANLAH'' tapi kata itu hanya untuk membuat kita merasa tenang, padahal kita takkan pernah tau apa yang akan ia lakukan & seorang ayah yang di anugerahkan pundak yang cukup kuat tuk menepis air mata
mengerti saat kita mengeluh & ia berkata ''TENANGLAH'' tanpa kita sadari ia telah merencanakan hal yang tak terduga


mereka adalah dua raga satu jiwa yang menyatu & dua darah yang mengalir menjadi satu dalam tubuhku
tak heran,, ketika mereka khawatir, merasa cemas & amat terluka karena dalam ragaku ada cairan yang mengalir seolah-olah ia menghawatirkan bahwa ialah yang terluka

baginya kita adalah segalanya & jika mereka berada dalam dua pilihan : buah hati atau kekayaan, mereka akan memilih hidup sederhana tapi bersama buah hati dari pada hidup berkecukupan tanpa buah hati, bagi mereka kita adalah segalanya kehilangan kita baginya kehilangan separuh nyawanya.

tapi kita tak pernah sadari itu, kita takan pernah mau tau apa yang ia lakukan demi melihat senyum di bibir mungil buah hatinya, yang kita tau hanyalah kebahagiaan tanpa kita sadari iavterluka karena perilaku yang tak di inginkannya.

saat nasehat nya kita abaikan ia berfikir ia telah gagal mendidik kita tapi kita tak sadari itu.


Ayah, Bunda
maafkanlah jiwa yang egois selama ini tak pernah mendengarkan nesihatmu, maafkanlah jiwa yang selalu membuatmu terluka
maafkanlah jiwa yang tak pernah mengerti keadaanmu

Robby ampunilah dosa hamba-Mu juga dosa keduanya (orang tuaku)
sayangilah mereka seperti mereka juga menyayangi hamba, jagalah saat mereka terjaga hingga terlelap nanti seperti mereka yang menjagaku sepanjang malam saat hamba balita.

gadis kecilmu dulu yang saat ini merindukanmu..


Demikian puisi tentang rindu untuk ayah dan bunda kiriman dari sahabat pujanggamaya. Mungkin sobat tertarik untuk membaca juga puisi ayah bahasa inggris. Terima kasih telah berkunjung.

. . . .


Puisi - puisi yang terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar